Rabu, 01 Februari 2017

6 Bulan Bersama Anugrah

Huah..

Akhirnya bisa nulis lagi, merapihkan beberapa susunan kalimat yang berterbangan di fikiran gue belakangan ini menjadi sebuah tulisan baru di blog gue yang sudah berdebu.

Lagi-lagi Anugrah..

Sosok seseorang yang pernah gue tulis di postingan sebelumnya, orang yang 6 bulan terakhir ini mengisi hari-hari gue, memberikan semangat baru dan menjadikan hidup gue lebih baik, maka dari itu dia lah penyebab gue belum bisa nulis diblog, bukan karena dia nggak menginspirasi, tapi karena sudah terlalu banyak hal yang menarik ketika bersama dia yang membuat gue jadi susah mengungkapkannya melalui kata-kata.


Dan dari tulisan ini gue akan mencoba untuk sedikit menjabarkan bagaimana dia bisa begitu sangat berperan dalam kebahagiaan di hari-hari gue sampai saat ini.

Anugrah bagi gue dia adalah sebuah perasaan yang nggak butuh penjelasan, sebuah ungkapan yang nggak butuh alasan dan sebuah pertanyaan yang nggak butuh jawaban. Maka dari itu gue bisa menyimpulkan bahwa dia adalah bahagia yang nggak bisa gue definisikan.

Sebegitu berharga nya kah, Dia ?

Gue mulai, ya.

Hai, Anugrah..

Untuk kedua kalinya gue hanya bisa memberikan lo sebuah tulisan receh yang gue harap bisa membuat lo senyum-senyum lagi kala sedang membaca tulisan ini. Dan sebagai tanda bahwa gue sangat menghargai keberadaan lo di dalam hidup gue.
Anugrah,

Lo tau nggak ? Tepat tulisan ini gue buat pada tanggal 22 Januari 2017 pukul 21:00 dimana saat itu gue sedang berada sendiri di kamar, duduk berhadapan dengan laptop, memandangi ratusan foto kita yang gue simpan dan mencoba untuk menyusun beberapa kalimat menjadi sebuah surat untuk lo. Dan sementara itu, lo yang sedang bekerja dan mungkin dalam keadaan lelah sembari berharap waktu akan berjalan dengan cepat dan lo akan segera kembali pulang kerumah.

Entah waktu yang bergulir terlalu cepat atau memang lo yang mampu membuat gue merasa tak terbebani dengan hari-hari yang gue jalani, maka tak perlu menunggu hari esok, lusa atau bulan berikutnya rasanya hari gue terlalu indah dan mudah jika dijalani berdua, sama lo.

Anugrah,

Rasanya baru aja kemarin gue melihat lo berhenti didepan rumah gue dengan memakai kemeja lengan panjang, topi hitam, celana pendek sembari membawa sebungkus nasi goreng untuk gue makan, pada malam itu. Dimana pada saat itu adalah waktu pertama kalinya kita bertemu.

Yak, dia adalah orang yang berperan sangat penting dalam kenaikan berat badan gue ini. Orang yang nggak pernah peduli dengan "berat badan" gue dan orang yang selalu mempedulikan kondisi perut gue.

" Yang, udah makan ? "
" Yang, mau makan apa ?"
" Yang, beli takoyaki yuk."


Anugrah,

Mungkin sudah terlalu banyak pengorbanan lo yang gue nggak tau untuk bagaimana bisa mempertahankan gue agar selalu tersenyum. Kepasrahan yang gue lihat di wajah lo saat gue mencoba untuk berbuat hal konyol yang kadang terlihat nggak masuk di akal, sembari melemparkan sebuah senyuman kecil seakan terlihat seperti begitu asyik menikmati renyahnya tawa canda serta tingkah gue yang konyol, lo pun cuma bisa bilang :

" Puas ngeledek nya ? "

Tanpa mempedulikan kondisi dia, gue hanya bisa terus melakukan hal konyol yang sebenarnya pun gue tahu bahwa apa yang dia lakukan hanya ingin gue terus ketawa karna tingkah nya.

Anugrah,

Seperti nama lo, mungkin Tuhan memang sengaja mengirimkan sebuah Anugrah yang teridah untuk memperindah hari-hari gue, dan seperti nama lo pun, Anugrah yang gue dapatkan sekarang harus gue jaga baik-baik.

Anugrah,

Mungkin 1,2,3 atau beberapa tahun lagi kita akan dihadapkan dengan berbagai masalah, perbedaan pendapat atau hal-hal lainnya yang memicu pertengkaran. Yang gue inginkan adalah semoga kita bisa menyelesaikannya dengan baik, dan gue berharap kita akan tetap seperti ini.

Anugrah,

Terimakasih telah hadir dikehidupan gue, mewarnai yang buram, mengisi yang kosong, merapihkan yang berantakan dan melengkapi yang kurang. Terimakasih atas lengan dan bahu yang selalu ada saat gue butuh, untuk segala waktu dan apapun yang sudah lo berikan, untuk gue.

Dan, pada akhirnya gue telah menemukan seseorang yang bisa menjelaskan definisi cinta yang sebenarnya, bahwa cinta nggak selalu berujung sakit. Dan pada akhirnya pun lo adalah orang yang bisa mengajari gue bagaimana cara menikmati indahnya jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama.

Anugrah,

I loved you yesterday, i love you today and i will always love you for tomorrow and for a thousand years more.


Sekian.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar