Malam
minggu adalah malam nya para muda mudi berkencan ria dengan pasangan nya
masing-masing. Berhubung gue nggak ada kegiatan dan pengen banget keluar, gue
pun mencoba untuk menghubungi salah satu sahabat gue yang kebetulan rumahnya berdekatan.
Nama
nya Suci. Dia adalah malaikat penyelamat yang Tuhan titipkan untuk menjaga gue
selama gue berada di Kampus. Ya, dia adalah teman satu kampus. Meski banyak
perbedaan mulai dari logat & budaya tapi kami ini terbilang cukup dekat,
bahkan ketika gue berjalan sendiri tanpa Suci, pasti ada beberapa diantara mereka yang bertanya “ Suci nya kemana syf “. Bagaikan sendal
jepit yang kemana-mana memang selalu berpasangan. Kami pun kerap dijuluki “Duo
Racun” entah atas dasar apa mereka memberikan julukan itu. Tapi yasudahlah..
“ Ci, malam ini nggak
kemana-mana kan? Jalan yuk “
“ Ayuk syf, suci udah siap! “
Eh
buset, semangat banget. Gue aja baru mandi.
Tanpa
menunggu waktu lama, kami pun bertemu dan mulai mengitari jalan dengan sepeda
motor sembari mencari jajanan dan tempat yang nyaman untuk ngobrol.
Disepanjang
jalan kami pun mulai berbeda dari segi pandangan, ketika suci asik
memperhatikan toko-toko baju yang memajang dagangan nya, gue pun malah melihat
beberapa pasangan yang berboncengan disepeda motor seakan-akan punggung si pria
ada rem pelekatnya, Nempel banget coy!
Setelah
membeli beberapa makanan dan minuman kami pun segera mencari lokasi yang pas
untuk ngobrol. Ya di Taman Suropati. Anak Jakarta pasti tau banget taman ini.
Tamannya para anak muda, lokasinya strategis, mudah di temui, ramai dan yang
pasti banyak yang pacaran.
Ini tamannya, mau kesini? Bareng aku aja~ |
Disaat
yang lain pada asik dengan teman-teman dan pasangannya, gue sama Suci cuma bisa
menghitung banyak nya bintang di langit pada malam itu. Absurd banget kan?
“ Syf, kenapa kita kesini sih
? Aku kan jadi inget sama mantan gebetan ku Syf. Waktu dulu kita masih deket,
dia pernah ngajak aku kesini.” Ucap suci sebagai
pembuka topik pembicaraan.
Seakan
enggan menanggapi curhatan alay nya suci, gue pun mencoba untuk mengalihkan
pembicaraan.
“ Ci makalah gimana? Udah
ketemu materinya? Trus kapan mau dikerjain? “
“ Yaelah Syf, ditempat kayak
gini sempet-sempetnya mikirin tugas. Bikin ngebul otak aja. “
“ Yaelah Ci, ditempat kayak
gini sempet-sempetnya bahas mantan gebetan. Bikin galau aja” Jawab gue.
“ Hahaha... sama Syf, aku juga
galau. Kamu inget kan cowok yang pernah aku ceritain itu? “ Tanya dia serius.
“ Hmm.. yang mana sih ci? Yang
mirip monokurobo itu? ‘’
“ Hahha.. iiiih Syfaa.. bukan.
Yang waktu aku ceritain dirumah kamu itu lho. ”
“ Ohiya, inget. Kenapa lagi
dia ci? Bukannya kamu udah lupa?”
“ Lupa orangnya memang udah Syf,
tapi lupa kenangannya agak susah. Meskipun udah nggak pernah komunikasi lagi
dan aku selalu berusaha untuk lupa tapi tetep aja syf disaat seperti ini
misalnya, aku dateng ketempat yang sama saat pergi sama dia waktu itu, aku jadi
keinget lagi Syf..”
Gue
menghela nafas panjang, memberi celah hati gue untuk sedikit lega mendengar
cerita yang hampir mirip dengan yang pernah gue alami.
“ Sebenernya aneh juga ya ci,
apa maksud dia datang ke kehidupan kita kalau hanya untuk pergi. Kita sekuat tenaga berusaha untuk membuka
hati bahkan sampai mempertahankan perasaan agar selalu sama, eh dia malah
ngeloyor pergi seakan nggak pernah terjadi apa-apa. Ya begitulah ci, ternyata semua orang itu bisa
berubah.” Jawab gue menyimpulkan.
“ Bener Syf. Dulu waktu awal
kenal sama dia, banyak hal yang udah dia korbanin untuk dapat hati aku Syf,
sederhana sebenernya. Perlahan kita mulai sering berkomunikasi hingga akhirnya
dia berhasil membuat aku lupa bahwa aku nggak akan membuka hati untuk siapapun.
Akhirnya, aku pun mulai sayang sama dia, dan kita berkomitmen untuk saling
menjaga perasaan masing-masing tanpa ada ikatan apa-apa.”
Gue
Cuma bisa diem, menunggu suci melanjutkan curhatannya.
“ Disetiap hari selalu ada
harapan-harapan indah untuk masa depan kita yang selalu aku amini. Mulai dari
situlah mimpi-mimpi mulai kita rajut, dari mulai harapan tentang pernikahan
atau seperti apa kehidupan rumah tangga yang akan kita jalani dikemudian hari.
Aku nggak peduli mau itu mimpi terlalu tinggi atau enggak yang penting aku
melakukan momen-momen itu berdua bareng dia. Bulan demi bulan pun kami
lalui bersama. Hingga akhirnya pada malam itu memecahkan segalanya.”
Panjang
lebar bercerita, Suci berhenti sejenak. Dengan hela nafas yang panjang serta
tatapan mata yang kosong.
“ Memecahkan? Apa yang terjadi
ci? “ Tanya gue serius.
“ Semua berubah, berubah dan
berbeda tanpa aku tau apa alasanya. Dimalam itu dia hanya mengatakan bahwa dia
ingin menyudahi hubungan ini dan meminta aku agar melupakan segalanya. Dia tahu
bahwa ini menyakiti aku, tapi sekeras apapun aku meminta sepertinya nggak akan
merubah fikiran dia untuk tetap berada disisi aku, Syf. Padahal, dia adalah orang
yang merubah hidup aku , dia mengubah daya pandang aku tentang hidup. Dulu aku
yang nggak bisa sendirian, yang paling nggak bisa ambil keputusan, dan yang
paling merasa bahwa hidup aku ini berantakan, sejak ada dia semua jadi lebih
berwarna dan dia mampu merubah segalanya. Hingga akhirnya kini aku tahu dia
telah menemukan pilihannya, aku hanya bisa terdiam, mengingat kembali kenangan
indah namun menyakitkan itu lalu berusaha untuk membuang nya.”
“ Trus sekarang kamu masih belum
bisa move on? Dia aja udah bahagia kan sama pilihannya? Kamu masih gini-gini
aja. Payah!”
Suci
nggak menjawab, hanya mengalihkan pandangannya seakan menutupi kesedihan di
raut wajahnya. Setelah itu, kami
memutuskan untuk pulang.
“ Udah malem syf, pulang yuk!
Btw, coba kentang yang ini deh rasanya kok pahit ya?”
Gue
segera berjalan kearah tempat parkir motor dan nggak peduli dengan tawaran nya.
Sembari mengucap dalam hati.
“ Iya ci pahit, sepahit ketika
dia memutuskan untuk pergi dan bahagia dengan pilihannya.”
Selamat
bermalam minggu... Jangan sampai kelabu yaaaaa!
menarik banget ceritanya, tapi sayang hanya fiktif belaka :v
BalasHapusHai.. Trimakasih sudah baca ya:)
HapusHehe iyaa,, abisnya sayang ada ide kalo disia2in, akhirnya yang terealisasikannya seperti ini hehehe :P
Fyuuuh, malam mingguku dong Fa... kelabu terus wkwk udah lupa kapan terakhir malam mingguan aku wkwk :D
BalasHapusGua kesindir . Saat itu mungkin yah
BalasHapus