Selasa, 19 Juli 2016

Lagi Lagi Soal Cinta.



Jatuh cinta tak akan pernah bisa dikatakan biasa. Setiap orang yang sedang jatuh cinta bisa berubah menjadi sosok yang berbeda. Seperti yang dialami dua teman lama gue.

Fahri dan Salsa.

Mereka berdua adalah temen sekolah sewaktu SMK. Berhubung kami ada waktu senggang, kami pun berkumpul di salah satu tempat makan di daerah Jakarta Timur.

Gue yang datang lebih awal, kaget melihat perubahan salsa yang datang setelah gue.


Dia menghampiri gue dengan balutan hijab monochrome dikepalanya, bibir yang dioles dengan lipstik warna merah merona, dan mata yang dihiasi dengan eyeliner.

Singkat cerita. Salsa ini tipikal cewek yang cuek abis sama penampilan. Dan dia juga tipikal cewek yang dingin sama cowok.

" Hai Fa, Fahri nya mana? Gue kira dia udah dateng duluan. " Begitulah Salsa menyapa.

" Iya, ngaret nih dia. Btw lo berubah banget, ya ? Lo kan duluu ? "

Belum selesai gue berbicara, Salsa pun memotong pembicaraan.

" Dulu gue cuek sama penampilan ? Itukan dulu, sebelum gue mengenal Reno. " 

" Reno? Pacar baru? Lo kan dulu ? Jawab gue penasaran.

" Dulu apa? Dulu gue dingin sama cowok ? Haha. Sekarang enggak dong, nih liat ( sambil menunjuk handphone yang terdapat panggilan masuk dari si Reno ) Udah hampir 2 bulan jadian. Bentar ya, Gue angkat dulu telfonnya. "

Fahri pun datang.

" Hai Fa, Hai sa.. Maaf telat ya. " Sapa Fahri.

" Hai ri, gak apa-apa kita juga baru dateng kok. "

" Hai ri, sorry ya gue telfonan dulu, Hehe " Jawab salsa.

Gue pun coba membuka obrolan.

" Ri, hebat ya salsa. Dulu dia nggak begini lho. Cupu banget kalo masalah cowok, eh sekarang malah nempel banget gitu, Lo gimana ri? Masih nyaman sama status Jomblo? Haha..  "Tanya gue.

Btw, Si Fahri ini dulu nya Laki-laki yang haus cinta banget. Orang yang selalu menggembar-gemborkan status "Jomblo" nya. Dia adalah orang yang pengen banget punya pacar tapi nggak ada satupun cewek yang mau sama dia. Sekalinya ada yang mau eh bertahan beberapa bulan aja.

" Gue ? Lagi ta'aruf fa, doain aja ya. Nanti gue kasih undangan nya. "

Anjir!

Pertanyaan candaan yang gue berikan ke Fahri ternyata malah dijawab serius. Gue masih nggak percaya.

" Hah? serius lo ? Gue nanya nya ngeledek lho, ri ? " Jawab gue kaget.

" Haha.. Iya bener fa. Dari sekian banyak nya wanita yang gue cari akhirnya hati gue jatuh pada sosok wanita sederhana berhijab syar'i. Gue coba deketin, dia menjauh, dia bilang nggak mau pacaran. Dan setelah menempuh waktu yang panjang untuk kesiapan lahir dan bathin gue pun memberanikan diri membawa orang tua gue untuk bertemu orang tua wanita itu, dan alhamdulillah diterima. Sekarang kami sedang dalam proses ta'aruf. Memang nggak mudah, gue harus meninggalkan masa main-main gue demi wanita itu, waktu yang gue jalani selama ini gue habiskan dengan memperbaiki diri, Fa. "

Salsa yang telah selesai telfonan sama Reno pun ikut menimpali.

" Wah hebat banget ya ri, Selamat ya, Semoga lancar sampai hari H. Btw lo sendiri gimana fa ? Masih mau terjebak dalam bayang-bayang masalalu atau mau jatuh cinta lagi ? " Ucap salsa.

" Gue? Hmm.. Doain aja ya. Hehe.. " Jawab gue menyimpulkan.

Setelah itu kami berbincang-bincang sembari menikmati hidangan dari pelayan, hingga malam semakin larut, kami pun pulang.

Sesampainya dirumah, gue buka blog dan melihat satu-satu judul tulisan yang pernah gue tulis. 

" Hmm.. Lebih banyak galau nya daripada seneng nya. Dan lagi-lagi gue payah soal cinta. "

Ucap gue sembari memandangi tulisan-tulisan itu.

Kesimpulan dari pertemuan gue dengan Fahri dan Salsa tadi adalah bahwa setiap orang bisa berubah karna cinta. Salsa yang dulunya dingin sama cowok, sekarang seperti lihai banget berhadapan sama cowok. Fahri ? Yang dulunya pengen banget pacaran sekarang hatinya berhenti pada sosok wanita berhijab syar'i dan berniat akan menikahi nya.

Dan gue, kalaupun ada yang mendekat dan mencoba untuk membuka lembaran baru, Gue berasa seperti paranormal yang udah tau endingnya bakal kayak apa, Huft.

Kenalan - Pendekatan - Jadian - Romantis - Berantem - Putus. 

Siklus seperti itu bukan sekali dua kali gue alami , bahkan saat pendekatan udah gugur duluan pun pernah.

Dan sekarang, gue bukannya belum bisa move on, bukan juga karna belum ada yang berhasil membuat gue jatuh cinta lagi. Tapi, semacam kehilangan selera untuk mencintai siapa-siapa.

Semua ini karna apa ?

CINTA.

Mungkin suatu saat nanti akan datang orang yang bisa menghargai gue, menjadikan gue wanita yang istimewa dalam hidupnya setelah ibu nya, yang akan meyakini gue bahwa hubungan ini nggak hanya sampai pacaran aja, tapi patut diseriusin ke jenjang berikutnya. Dan satu-satunya orang yang bisa membuat gue lupa bahwa hati gue pernah patah karna cinta.

Siapapun kamu, Aku tunggu ya rombongan keluarga beserta mahar nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar