Hai..
Mungkin hanya itu kata pertama yang bisa ku ucap ketika bertemu
dengan mu,
sosok laki-laki yang pernah menjadi bagian dalam hidupku
dulu.
Aku bahagia bisa bertemu dengan mu, bisa melihat mu secara langsung
lagi. Melihat mu dengan nyata. Aku rasa nggak ada yang berubah dari dirimu,
semua sama. Suara mu, tingkah mu, dan segala nya.
Aku nggak percaya apa
semua ini hanya sebuah mimpi ?
Setelah sekian lama kita nggak bertemu
bahkan nggak pernah sekalipun menyapa walau bertemu di media social.
Ada penyesalan yang begitu dalam ketika aku menatap mata mu.
Penyesalan ku
dulu yang masih teringat sampai detik ini.
Mungkin aku bodoh telah
meninggalkan mu demi yang lain, tapi semua itu ku lakukan karena alasan,
aku Jenuh! Jenuh dengan segala yang ada pada Kita!
Aku berfikir semua
terasa biasa saja.
Dan pada akhirnya kita berpisah, iya berpisah.
Aku
benar-benar harus meninggalkan mu, pergi dan mungkin tak akan pernah
kembali lagi.
Kamu pun menangis, entah aku harus tetap bertahan pada
pendirian ku atau malah aku membiarkan kamu bersedih karena harus merelakan
ku pergi.
Tapi aku fikir ini jalan terbaik. Kamu pasti bisa melewati semua nya tanpa
kehadiran diriku lagi.
Sampai pada akhirnya Karma datang menghampiri.
Dia
meninggalkan ku dengan segala kesakitan yang mungkin kamu rasakan dulu
ketika aku tinggalkan.
Aku sedih, sedih bukan karena kehilangannya. Tapi kesedihan ku ini karena aku sadar, aku tlah kehilangan sosok lelaki yang memang
ku butuhkan. Aku kehilangan sosok lelaki yang mampu
melindungi ku lebih dari dia, sosok lelaki yang bisa menyayangiku lebih
dari dia, dan sosok lelaki yang bisa menjadikan hidupku lebih berarti.
Tapi ku harus sadar, kalau semua harus tetap berjalan kedepan.
Dan entah kebetulan atau memang rencana tuhan yang ingin menyatukan kita
lagi. Kita dipertemukan kembali. Aku bahagia bisa bertemu dengan mu.
Sore itu, langit pun menjadi saksi bahwa kita bertemu lagi.
Aku pun
mencoba bergurau dengan menanyakan :
“Ada berapa wanita yang saat ini
bersamamu? Masikah kamu seperti dulu?"
Dia pun tersenyum dan berkata “Aku
sendiri saat ini".
Dan di pertemuan itu, kita berbincang, saling
menanyakan kabar, dan mengingat lagi masalalu kita, seolah semua seperti
kita yang dulu, semua terasa seperti kita nggak pernah berpisah.
Kau
pun masih sama dengan yang dulu, kamu yang penuh dengan keterbukaan, kamu
yang penuh dengan keceriaan.
Pertemuan pun berakhir, kita berpisah dengan raut wajah yang saling
merindukan. Sampai pada akhirnya kau menghilang dari pandangan ku dan aku
masih merasa bahwa ini mimpi.
Dan saat itu, aku pun tak pernah mendapat kabar
dari dirimu lagi. Yang ku dengar kamu tlah mendapatkan kekasih, semua terasa
begitu cepat.
Kamu datang tiba-tiba dan pergi tanpa alasan apapun.
Aku
merindukan mu, amat sangat merindukan mu.
"Kamu pergi membawa segala
harapanku yang belum kau jawab, dan kamu pergi meniggalkan segala
kenangan yang tak akan pernah aku lupa walau sesingkat ini."
Wahahaha ini kayaknya syfa lagi rindu-rindunya sama masa lalu nih :p
BalasHapusHehehe gara-gara baca blog kamu feb :-P
Hapus